Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengatasi Bayi Sesak Nafas Karena Batuk

Cara Mengatasi Bayi Sesak Nafas Karena Batuk  – Sudah menjadi semacam kekhawatiran para ibu di penjuru dunia manakala buah hati tercinta tiba-tiba mengalami sakit. Sakit yang dialami bayi jenisnya beragam dan kita coba membahas salah satu yang paling umum saja, yaitu batuk.

Batuk pada bayi biasanya juga disertai pilek yang menandakan kondisi bayi sedang menurun imunitasnya. Si kecil menjadi lebih rewel sama halnya ketika bayi rewel setelah imunisasi DPT, campak dan sebagainya.

Kemudian, karena  akibat dari batuk itu juga cukup banyak maka kita persempit lagi pembahasan menjadi bayi sesak nafas karena batuk.

Penyebab Bayi Sesak Nafas

Cara Mengatasi Anak Bayi Sesak Nafas

Bagi para pasangan yang baru mempunyai momongan, pengetahuan teknis mengenai segala sesuatu tentang  bayi pada umumnya masih kurang. Berbeda halnya dengan yang sudah pernah mempunyai anak pastinya  secara pengetahuan dan mental jauh lebih siap. Salah satunya adalah cara merawat bayi yang mengalami sesak nafas.

Cara mengatasi anak bayi sesak nafas tentu berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Baik penyebab, dan ciri-cirinya juga berbeda.

Ada beberapa faktor pendorong mengapa bayi mengalami sesak nafas. Berikut adalah faktor pendorongnya.

Lendir

Bayi sesak nafas karena lendir. Kondisi ini terjadi ketika bayi sedang mengalami batuk pilek. Produksi lendir di tenggorokan menjadi berlebih dan menjadikan anak bayi sesak nafas. Jangan sekali-kali mencoba menghisap lendir dengan mulut.

Meskipun lendir keluar dari hidung bayi akan hilang tetapi bekas air liur yang tertinggal justru rawan menimbulkan penyakit baru yang justru lebih parah, misalnya sinus dan penyakit ISPA lainnya.

Solusinya segera konsultasikan ke dokter anak maupun bidan terdekat. Jangan mengambil tindakan dan langkah medis sendiri tanpa anjuran bidan atau dokter anak. Untuk kasus bayi sesak nafas karena batuk pilek biasanya diberikan dua pilihan, yaitu mengonsumsi obat pengencer dahak atau dilakukan tindakan penguapan pada bayi.

Kondisi Lingkungan Sekitar Bayi

Bagi para ibu yang kebetulan tinggal di lingkungan industri kemungkinan besar butuh kerja ekstra untuk melindungi buah hatinya.  Khususnya, industri tekstil maupun rokok akan menimbulkan bau-bau yang tidak ramah pada si kecil.

Dikhawatirkan, bau-bau tidak sedap tersebut mengandung senyawa kimia yang berbahaya bagi bayi sehingga orang tua harus tahu kapan bau tidak sedap tersebut muncul dan menutup akses udara di rumah.

Kemudian, penyebab berikutnya mungkin ada di dalam rumah. Memiliki momongan itu berarti orang tua harus kerja ekstra untuk selalu menjaga kebersihan rumah, khususnya tempat tidur dan alat makan bayi.

Tempat tidur harus selalu dicek kebersihannya dan pastikan tidak ada debu maupun kotoran lain yang ada di tempat tidur bayi. Jika ada segeralah bersihkan. Jika tidak bisa dibersihkan segera cuci. Jika tidak bisa dicuci segeralah ganti.

Kontak dengan Orang yang Sedang Sakit

Siapapun orang yang sedang sakit, khususnya batuk pilek harus membatasi kontak dan menjaga jarak dengan si kecil. Meskipun bukan termasuk sakit yang berbahaya pada orang dewasa tetapi lain cerita jika terjadi pada bayi.
Artikel Lainnya:
Baby Blues Pascamelahirkan
Imunitas yang belum terbentuk sesempurna orang  dewasa menjadikan berbagai penyakit ringan bagi orang dewasa bisa menjadi serius bagi bayi. Terlebih lagi, bagi bayi yang memiliki kelainan seperti bayi sesak nafas saat baru lahir. Harus lebih ekstra waspada dalam menjaga jarak.

Tersedak

Pernah ada kasus bayi sesak nafas saat menyusui terjadi beberapa tahun lalu. Akibatnya, tentu bisa fatal.  Di dalam tenggorokan ada dua jalur utama.Pertama, menuju paru-paru dan kedua menuju lambung.

Tersedak itu sebagai tanda bahwa ada objek yang masuk menuju jalur yang salah.
Mungkin jika hanya air yang masuk tidak terlalu berbahaya. Namun, jika  benda padat dapat berakibat tersumbatnya jalur pernafasan sehingga menyebabkan sesak nafas.

Penyakit Turunan dan Kelainan pada Bayi

Penyebab anak bayi sesak nafas yang terakhir adalah adanya riwayat penyakit pernafasan pada orang tuanya. Sama halnya seperti diabetes, penyakit sesak nafas ini juga dapat menurun ke anak. Jelas tidak bisa dicegah. Tetapi, dengan mengetahui riwayat penyakit orang tuanya, maka bisa dilakukan tindakan pencegahan sejak dini terhadap kondisi  si kecil.

Lalu, inilah kondisi yang paling tidak diinginkan oleh para orang tua, yaitu bayi mengalami kelainan pada sistem pernafasannya. Ketidaksempurnaan pembentukan organ pernafasan terjadi pada bayi dalam kondisi ini.

Ciri-Ciri Bayi Sesak Nafas

Tanda bayi sesak nafas mungkin tidak selamanya dapat diamati secara langsung. Beberapa ada yang tidak terdeteksi sehingga diperlukan observasi dari ahli untuk mendiagnosa gejala ini. Berikut adalah tanda-tanda bayi sedang mengalami sesak nafas yang berhasil kami himpun.

Nafsu Makan Menurun

Ciri bayi sesak nafas yang pertama adalah si kecil menjadi turun nafsu makan atau minum ASI. Walaupun turunnya nafsu makan tidak menjadi tanda yang pasti bahwa buah hati Anda sedang sesak nafas.

Namun, ketika bayi susah makan itu menjadi petanda bahwa kondisi bayi sedang kurang sehat. Mencegah selalu lebih baik dibanding mengobati. Dengan memeriksakan kondisi kesehatan bayi kepada dokter itu adalah langkah pencegahan yang tepat.

Bayi Menjadi Rewel

Ketika gejala sesak nafas belum masuk kategori parah. Kita tidak dapat mengetahui secara pasti bahwa si kecil sedang sakit pernafasannya.Bayi yang tiba-tiba berubah kebiasaan seperti pada mulanya tenang dan ceria kemudian menjadi rewel. Anda perlu curiga dan segera membawa buah hati Anda ke dokter.

Nafas Menjadi Berat

Perubahan drastis barulah muncul ketika sesak nafas pad bayi  sudah masuk kategori kronis. Gejala tersebut sangat jelas dan nampak, yaitu nafas bayi menjadi terengah-engah meski hanya beraktivitas ringan. Jika sudah masuk tahapan ini, kumungkinan besar proses dan tahapan penyembuhan buah hati Anda akan memakan waktu yang lebih lama.

Wajah Memerah

Pada prinsipnya, sesak nafas hampir dapat disamakan dengan orang yang sedang tercekik. Semakin kuat penyumbat jalan udara yang masuk ke dalam tubuh, maka akan semakin nampak jelas indikasi ini. Pada tahap ini, mungkin bayi tidak dapat bernafas secara mandiri tetapi harus dibantu alat pernafasan lainnya.

Disfungsi Organ Tubuh

Tidak hanya paru-paru dan jantung saja yang membutuhkan asupan oksigen. Setiap organ tubuh yang dialiri oleh darah sangat membutuhkan oksigen. Berhentinya asupan oksigen ke salah satu organ tubuh tersebut akan menyebabkan disfungsi dan kerusakan yang parah.

Terutama, yang dapat diamati denganj elas adalah tangan dan kaki. Dua alat motorik utama tersebut bisa saja lumpuh jika kekurangan oksigen.

Baiklah, itu tadi adalah pembahasan mengenai cara mengatasi bayi sesak nafas karena batuk. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa.