Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kapan Bayi Mulai Berbicara?

Mamaenka - Tahukah Ibu jika bayi mulai berbicara pada usia 2 tahun pertama kalinya? Saat sebelum bayi mulai berbicara secara lancar, ia akan melalu beragam tingkatan. Sang kecil akan lebih dulu pelajari bagaimana orang dewasa disekelilingnya berbicara.


Bahkan juga, jauh sebelumnya, beberapa periset percaya jika bayi mulai mempertajam kekuatan berbahasanya semenjak dia ada dalam kandungan. Ketika sang kecil terlatih dengar suara denyut jantung ibu ketika di kandungan, ia mulai memberikan reaksi saat ibu bicara. Disamping itu, sang kecil yang di perut sanggup membandingkan suara Ibu dari suara seseorang lho. Hebat, kan?

Jadi orang yang seringkali habiskan waktu bersama sang kecil, Ibu perlu pahami tahapan perubahan kapan bayi mulai berbicara. Ini penting untuk mengawasi seberapa jauh perolehan kekuatan bicara sang kecil, dan membuat Ibu lebih peka bila sang kecil alami ketertinggalan berbicara atau speech terlambat. Berikut ialah tingkatan perubahan kekuatan bicara pada bayi umur 0-12 bulan.

Umur 0-3 Bulan

Pada usia ini, bayi mulai berbicara lewat tangisan. Tangisan bayi tidak selamanya bermakna sama lho, Bu. Misalkan, tangisan yang melengking dapat mengisyaratkan dia lapar, dan tangisan merengek-rengek dapat bermakna popoknya telah berasa penuh dan perlu ditukar.

Kekuatan menggunakan bahasa bayi akan berkembang bersamaan dia semakin bertambah besar. Ia mulai akan mengenal bagaimana bunyi dari sebuah kata dan bagaimana sebuah kalimat tersusun saat dia dengar semuanya dari lingkungannya.

Pada umur ini, selainnya menangis, bayi mulai berbicara dengan mengoceh. Beberapa hal yang dapat Ibu kerjakan untuk meningkatkan kekuatannya pahami kata-kata, diantaranya:

Bawalah sang kecil untuk bermain kata-kata dan suara. Dengar dan cicipi omongan dan celotehnya. Dia tentu benar-benar suka sekali bila ocehannya selalu ditanggapi oleh Ibu.

Ibu bisa juga latih perubahan berbicara bayi sejak awal langkah rajin ajaknya bercakap saat beraktivitas setiap hari bersama sang kecil, seperti waktu menukar popok atau menggunakankan dia baju. Ajak bercakap, menyanyi, atau bernada akan menolong bayi mulai berbicara dan ekspresikan diri.

Saat ada di luar rumah, tunjuklah beberapa benda yang jadi perhatian sang kecil dan sebut nama benda itu.

Waktu terlibat perbincangan bersama rekan, diamkan sang kecil ada di dekat Ibu hingga ia dapat dengar apakah yang Anda bahas.
Sudah pasti sang kecil belum bisa memahami dan mengulang-ulang kata apapun itu yang didengarkannya, tetapi ia mulai simpan semua info kosa kata dan bahasa itu di daya ingatnya yang berkembang dengan benar-benar cepat.

Bila bayi dibesarkan di lingkungan dwi bahasa, pengetahuan sang kecil akan ke-2  bahasa yang Ibu pakai bisa berkembang di saat yang nyaris bersama lho. Sang kecil bisa kuasai ke-2  bahasa jika dia kerap dengar bahasa-bahasa itu dipakai disekelilingnya.

Jika Ibu ingin anak bicara dua bahasa, teraturlah memakai bahasa ibu dan bahasa asing yang ingin diberikan Ibu ke sang kecil. Dengan lakukan ini semenjak anak lahir, dia akan semakin gampang terima dan pahami ke-2  bahasa dengan cara alamiah.

Umur 4-5 Bulan

Pada periode ini, bayi mulai berbicara dengan rajin mengoceh. Dia benar-benar sukai menyatukan konsonan dan vocal, hingga hasilkan suara seperti "tata" atau "nana". Mencapai umur lima bulan, dia akan mulai memberikan tanggapan saat namanya disebutkan.

ibu dapat latih bayi mulai berbicara dengan duduk di hadapannya dan berbicaralah dengannya. Pada posisi ini, sang kecil akan makin gampang memerhatikan bagaimana wujud mulut Ibu saat berbicara. Kemungkinan, dia akan coba mengikutinya dan mengumandangkan bunyi suara Ibu.

Pada usia ini, sang kecil juga ketahui beragam sumber suara disekelilingnya. Dia telah terlatih dengan suara motor atau bunyi mesin pencuci, tetapi bunyi-bunyi itu tidak terlampau menarik kembali untuknya. Saat dia dengar suara yang baru, sang kecil kemungkinan secara langsung melihat. Banyak hal yang sangat menarik untuknya pada usia ini ialah bunyi gemerincing dari gantungan kunci atau lonceng.

Pada umur ini, Ibu kemungkinan dengar bayi mulai berbicara "mama" atau "dada". Tentunya saat hal tersebut terjadi, hati Ibu terasanya menetes ya karena menduga sang kecil bisa panggil Ibu dan Ayahnya.

Tetapi, rupanya kata-kata yang keluar mulutnya itu belum dia pakai untuk mengarah pada satu perihal atau benda tertentu . Maka saat dia menyebutkan "mama" tidak berarti dia sudah memahami jika kata itu ialah panggilan untuk ibunya. Pengetahuan semacam ini bisa terjadi kelak ketika dia berumur nyaris setahun.

Semua omongan bayi dari negara mana saja akan kedengar sama pada usia ini. Bayi terus akan coba untuk bicara dengan lakukan monolog tidak ada akhir. Vokalisasi jadi permainan menarik untuk bayi yang melakukan eksperimen memakai lidah, gigi, langit-langit mulut, dan pita suara untuk keluarkan beberapa suara yang didengar lucu dalam telinga kita.

Kemungkinan ada beberapa dari kita yang berasa kebingungan saat bayi mulai berbicara dan sukai sekali memakai kata-kata tertentu seperti "ka" atau "da", sampai mengulang-ulanginya terus-terusan. Ini lumrah kok, Bu, karena mengisyaratkan jika anak sedang latih kekuatan bahasanya dengan menambah beberapa suara baru ke formasi kosa-kata yang dia punyai. Beberapa suara baru itu bagus sekali untuknya hingga dia suka sekali mengulang-ulanginya kembali dan kembali.

Pada usia ini, bayi mulai memahami pergerakan mulut dan suara yang dibuat dari pergerakan mulut itu. Dalam kata lain, sang kecil sudah meningkatkan kekuatan untuk membaca bibir . Maka bersiap ya bila sang kecil mulai memberi respon omongan Ibu dengan mengikuti suara yang Anda keluarkannya. Misalkan, bila Ibu menjelaskan "boo", kemungkinan mulut kecilnya akan lakukan hal sama.

Untuk berikan motivasi bayi mulai berbicara, Ibu selalu harus memberi respon omongan sang kecil dengan tirukan air muka dan suaranya. Bila Ibu memperlihatkan reaksi saat dia berusaha menjelaskan suatu hal, dia akan belajar peranan penting bahasa dan memulai memahami transisi sebab-akibat.

6 Bulan

Pada usia enam bulan, salah satunya aktivitas favorite bayi adanya kemungkinan ialah ucapkan satu kata seperti "ba", "da", "gak", atau kombinasi vocal dan konsonan. Sang kecil akan mulai menambahkan ocehannya jadi dua suku kata hingga membuat suara yang dia menghasilkan makin kedengar kompleks.

Ibu dapat membuat permainan kata untuk menggerakkan bayi mulai berbicara. Misalkan, Ibu dapat menjelaskan "Jika kambing bunyinya mbeeee…" atau "Kucing bunyinya meoooong…." Sang kecil pasti suka sekali bila kata-kata yang keluar mulutnya memperoleh tanggapan dari Ibu. Ia akan berasa apakah yang dia katakan itu wajib untuk Ibu.

Umur 7-8 Bulan

Pada umur ini, bayi mulai berbicara dengan mengumandangkan bunyi vocal. Dan kelihatannya bayi seakan memahami dengan apakah yang dia katakan. Ini karena dia memakai skema yang serupa dengan Ibu.

Ibu dapat meningkatkan kekuatan berbahasanya dengan ajaknya berbicara atau membaca buku. Makin kerap Ibu bicara dengan bayi, makin cepat juga bayi mulai berbicara dengan tepat.

Ingat ya, Bu, screen time benar-benar tidak menolong bayi meningkatkan pengetahuan bahasanya. Saat bayi belajar berbicara, dia harus dengarkan kata-kata langsung diperuntukkan padanya . Maka, jangan sampai jemu bercengkerama dengannya, misalkan saat jalanan sore, Ibu dapat ajak bayi bercakap mengenai hal apa yang mengundang perhatian di sekitar sang kecil.

9 Bulan

Pada usia sembilan bulan, bayi mulai memahami kata "tidak boleh", tetapi kemungkinan dia belum ingin mengikuti apakah yang Ibu ucapkan. Dia akan memberi respon saat namanya disebutkan melihat ke kanan-kiri atau stop dari kegiatannya sesaat untuk cari tahu siapakah yang panggil namanya.

Bayi yang belajar berbicara umumnya ucapkan kalimat yang didengar belum prima. Nach, saat sang kecil ucapkan kata-kata dengan bahasa bayi, Ibu dapat mengulang kata yang dia tujuan dengan perkataan yang semestinya.

Misalkan jika bayi menunjuk ke botol susunya dan berbicara "mum," Ibu dapat menunjuk ke botol yang dia tujuan dan berbicara "Adik ingin minum, ya?" Janganlah lupa selalu untuk memberikan tanggapan untuk tiap kata yang dia katakan.

Disamping itu, usahakan untuk menarasikan tiap kegiatan yang Ibu kerjakan bersama sang kecil. Misalkan, saat kembali menukar popok, Ibu dapat menjelaskan, "Saat ini Mama ingin menukar dasar adik dahulu yaa.. Popoknya telah penuh dan kotor. Yok, kita mengganti dengan popok yang bersih supaya adik nyaman."

10 Bulan

Pada usia 10 bulan, bayi mulai berbicara dengan menafsirkan kata sama orang, benda, atau aktivitas. Misalkan, dia akan berbicara "mama" saat menyaksikan Ibunya atau berteriak "papah" saat menyaksikan Ayahnya.

Tetapi, pada usia ini sang kecil kemungkinan memakai dua kata itu secara random untuk Ibu dan Ayah . Maka janganlah bingung bila sang kecil berbicara "Mama…, mama…" saat menyongsong Ayah pulang kantor.
11 Bulan

Masuk umur 11 bulan, Ibu akan menyaksikan bayi mulai berbicara kata-kata dengan tepat. Janganlah lupa selalu untuk menghargai upayanya, ya. Hubungan semacam ini penting untuk mengajari bayi mengenai komunikasi dua arah.

Sehubungan sang kecil mulai memahami kalimat perintah simpel, Ibu mulai bisa menguji kekuatannya waktu bermain. Misalkan, Ibu dapat pakai kalimat perintah simpel, seperti "Tolong mengambil bolanya ya, Nak." Ini menjadi permainan memikat buat sang kecil.

12 Bulan

Pada usia 12 bulan kosa-kata yang terkuasai bayi Anda selainnya kata "mama" dan "papah" mungkin dapat dihitung jemari. Tetapi, bayi mulai berbicara secara berceloteh memakai beberapa kalimat pendek seakan dia sedang memakai bahasa lain.

Saat berbicara, dapat menjadi dia sedang memberitahukan Ibu dan Ayah suatu hal . Maka, masih tetap lah memberikan tanggapan positif ya dengan berpura-pura memahami dan melempar pertanyaan kembali ke sang kecil. Dia kemungkinan jawab pertanyaan Anda dalam bahasa bayinya.

Pada usia ini , sang kecil juga mulai lancar memberi respon pertanyaan dan perintah simpel. Misalkan, saat Ibu menanyakan "Mulut Adik mana ya?" sang kecil kemungkinan menunjuk mulutnya dengan jemari imutnya. Ataupun waktu Ibu minta bantuan "Mama meminta sendok donk, Sayang," sang kecil kemungkinan memberikan jawaban dalam bahasa dan gerak badannya sendiri, seperti menggelengkan kepala untuk menjelaskan tidak.

Saat menyaksikan bayi mulai berbicara dan pahami beberapa kalimat dengan baik sekali, Ibu mulai bisa mengajari sang kecil mengenai kesantunan. Ajarkanlah kata "tolong", "terima kasih", dan "Maaf" sejak awal. Sang kecil kemungkinan memanglah belum pahami tujuan kata-kata itu, tetapi tidak ada istilah terlampau awal untuk mengawali kan?

Makin kerap bayi belajar menafsirkan beberapa benda disekelilingnya dan namanya, karena itu dia akan makin cepat kuasai banyak kosa-kata. Untuk latihnya, Ibu dapat ajak sang kecil hitung anak tangga yang dia lalui atau menunjuk dan mengatakan warna buah dan sayur saat ada di supermarket.

Disamping itu, bacakan buku bermotif dan meminta dia menunjuk atau mengatakan object yang telah dia mengenal. Tidak boleh sangsi untuk memberikan opsi ke sang kecil dalam kegiatannya setiap hari, seperti "Adik ingin gunakan pakaian merah atau coklat?" Awalannya, dia kemungkinan tidak dapat menjawab, tetapi nantikan saja, sesaat dia pasti mencengangkan Ibu dengan jawaban-jawabannya.