Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hindari Bayi Dari Sindrom Kematian Mendadak

Mamaenka - SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome juga dikenal dengan istilah sindrom kematian tiba-tiba pada bayi. SIDS Sebagai salah satunya factor pemicu kematian bayi pada usia 1 bulan sampai satu tahun. Sebetulnya SIDS tidak dapat digolongkan sebagai penyakit. Tetapi lebih ke arah ke sebuah diagnosis kematian mendadak pada bayi di bawah umur setahun.

Walau sudah dilaksanakan interograsi, otopsi, atau inspeksi kisah kesehatan anak, tetap tidak dapat dijumpai kapan persisnya SIDS terjadi. Sama sesuai namanya, sindrom ini terjadi tanpa pertanda lebih dulu. SIDS paling umum terjadi saat bayi tertidur umumnya di antara jam 10 malam sampai 10 pagi. Tetapi disebut jika di saat siang haripun SIDS bisa terjadi. Sebuah study mengeluarkan data jika sekitaran 20 % SIDS terjadi di daycare. Memang angka ini cukup mengagetkan ingat bayi semakin banyak tidur di dalam rumah daripada di tempat untuk menitipkan. Karenanya, beberapa orang yang turut menjaga bayi Bunda harus pahami tutorial tidur yang aman untuk sang kecil.

Hingga kini belum bisa ditegaskan apa yang mengakibatkan SIDS. Banyak faksi yakini SIDS terjadi saat bayi mempunyai peranan badan yang masih belum normal atau prematur seperti peranan jantung dan pernapasan. Ditambahkan penyebab tertentu seperti tidur telungkup di atas kasur yang terlampau empuk saat masa krisis perubahannya.

Pada kasus SIDS, bayi yang mati mempunyai tingkat serotonin yang  lebih rendah pada tangkai otak. Walau sebenarnya serotonin diperlukan untuk menolong menyalurkan napas, denyut jantung, dan tekanan darah waktu tidur. Bayi yang lahir prematur mempunyai risiko SIDS semakin tinggi. Begitupun secara berat lahir yang lebih rendah jadikan risiko SIDS makin bertambah besar.

Ibu melahirkan saat umurnya kurang dari 20 tahun mempunyai potensi mempunyai bayi yang wafat karena SIDS dibanding ibu yang berusia 20 tahun ke atas. Disamping itu, bayi lelaki mempunyai risiko SIDS semakin tinggi dari bayi wanita dengan rasio 1,5 : 1.

Risiko SIDS semakin bersamaan pertambahan anak yang Anda punyai. Begitupun bila jarak kelahiran antara anak pendek, risiko SIDS jadi makin tinggi. Kasus SIDS paling tinggi ada di etnis Afrika Amerika dan Amerika India, dan terendah terjadi pada etnis Asia dan Hispanik. Tingkat SIDS pada turunan Afrika Amerika, Amerika India, dan Alaska 2x lebih banyak dari Kaukasia. Rutinitas kultural menidurkan bayi di posisi telungkup membuat risiko SIDS jadi lebih tinggi.
Langkah Menghindar dari RIsiko SIDS pada Bayi

Bunda, ikutinya langkah berikut untuk bisa kurangi risiko SIDS pada bayi Anda. Referensi berikut ini bisa kurangi semua tipe risiko kematian bayi yang terkait dengan tidur, seperti kekurangan napas dan tercekik.

1. Pemeriksaan Saat sebelum Kelahiran

Pemeriksaan saat sebelum kelahiran penting untuk mempertahankan kesehatan janin dan kurangi risiko kelahiran prematur atau berat tubuh rendah. Ke-2 nya sebagai factor yang diduga mengakibatkan SIDS. Pastikan Anda rajin konsultasi pada bidan atau dokter selama saat kehamilan.

2. Pemberian Vaksinasi Komplet

Risiko SIDS bisa menyusut sampai 50 % jika bayi memperoleh semua vaksin yang direferensikan.  Maka taati agenda vaksinasi sang kecil dan pastikan tidak ada satu juga yang terlewatkan, ya Bun.

3. Hindari Rokok, Alkohol, Atau Narkoba Sepanjang Kehamilan

Riset memperlihatkan jika merokok dan memakai beberapa obat saat hamil sebagai factor risiko SIDS. Sekitar lingkungan bayi harus bebas asap rokok. Meminta bagian keluarga yang ingin merokok untuk melakukan di luar rumah. Bila Anda merokok dan punya niat stop, baca rekomendasi mengenai stop merokok saat melahirkan dan tanyakan ke dokter Anda.

Risiko SIDS semakin bertambah besar jika makin bertambah perokok di dalam rumah, karena makin bertambah tangkai rokok yang disedot setiap hari, makin lama bayi terkena asap rokok. Cermati bahaya bahan kimia pada rokok yang ketinggalan di pakaian, perlengkapan, karpet, dan mobil.

4. Tidurkan Bayi dengan Posisi Terlentang

Ini sebagai hal paling penting yang bisa Anda kerjakan untuk jaga sang kecil. Tingkat kematian karena SIDS perlahan-lahan turun pada tahun 1994, sesudah kampanye menidurkan bayi dengan posisi terlentang disosialisasikan. Pastikan pengasuh atau bagian keluarga lain memahami untuk menempatkan bayi di posisi terlentang waktu tidur saat di tahun awal umurnya.

Bayi yang tidur telungkup berefek SIDS semakin tinggi. Saat dia tidur telungkup, kemungkinan dia tidak bisa bernafas dengan bebas dan mengisap lagi udara yang dia mengeluarkan hingga oksigen yang didapatkan jadi menyusut. Tidak boleh menidurkan bayi dalam posisi miring, karena saat dia tidak dalam pemantauan Anda sang kecil bisa bergulir dan berganti ke posisi telungkup.

Sudah pasti bayi pada usia 5 atau enam bulan sanggup bergulir lalu telungkup sendirinya, tetapi pada usia ini risiko SIDS telah jauh menyusut. Tetapi Anda perlu tetap menempatkannya pada posisi terlentang dan tidak boleh cemas jika dia bergulir. Pastikan saja tidak ada benda yang merintangi mukanya yang bisa membuat tidak bisa bernafas.

Sebetulnya menempatkan bayi di posisi terlentang bisa memengaruhi wujud kepala bayi. Kepala sang kecil akan kelihatan peyang. Anda bisa menghambatnya dengan biarkan dia ada di posisi telungkup tiap hari saat dia terbangun. Tetapi selalu dipantau loh, Bunda.

5. Pakai Empeng / Pacifier Saat Menidurkan Sang Kecil

Sebuah study merilis kejadian SIDS terjadi lebih rendah pada bayi yang memakai empeng. Walau masih disangsikan adakah jalinan secara langsung di antara ke-2 nya. Sekolah tinggi Dokter Anak Amerika menyarankan pemakaian empeng saat bayi tidur pada siang dan malam hari pada tahun pertama kalinya.

Anda tidak harus masukkan empeng kembali lagi ke mulutnya saat dia sudah lelap. Dan tidak harus memaksakan memakai empeng jika dia tidak inginkannya. Jika Anda menyusui, seharusnya menunda dahulu pemberian empeng sampai proses menyusui betul-betul telah berjalan dengan baik, umumnya pada usia 3 atau empat minggu sesudah kelahiran.

6. Tidur di Ruang yang Sama Dengan Bayi

Ada di ruang yang serupa dengan bayi dapat kurangi risiko SIDS. Tetapi tidak dianjurkan untuk tidur di atas kasur yang serupa dengan sang kecil. Share tempat tidur dengan anak dapat berefek tercekik pada bayi. Karena itu taruh bayi Anda pada tempat tidurnya yang tidak jauh dari tempat tidur Anda.

7. Hati-Hati Pilih Tempat Tidur

Tidurkan bayi di atas kasur yang datar dan rata, tanpa bantal atau bermainan disekelilingnya. Permukaan kasur berbentuk selimut kapas, kasur air, atau sofa mempunyai risiko SIDS semakin tinggi. Anda tidak harus memakai selimut buatnya. Bila dia kedinginan, Anda dapat menggunakankan pakaian yang membuat terasa nyaman.

Pemakaian perlindungan pada segi kasur alias baby box bumper bisa berefek SIDS karena bayi dapat kesusahan bernafas atau tercekik. Apalagi tanpa perlindungan ini saluran udara dapat semakin bebas mengucur dan Anda bisa memantaunya tanpa penghambat. Anda tidak harus memakai produk yang mengeklaim bisa kurangi risiko SIDS seperti kasur khusus. Produk itu tidak bisa dibuktikan begitu bahkan juga belum pasti aman.

Jangan dibiarkan sang kecil tidur dalam waktu yang lama di lokasi yang tidak aman, seperti pada carseat, stroller, ayunan, atau gendongan. Ini penting untuk dicurigai untuk bayi berusia di bawah empat bulan karena mereka dapat tercekik atau mati lemas bila kepala mereka terlampau menjulur di depan. Saat bayi Anda tertidur di alat ini, selekasnya alihkan ke kasur. Bila bayi tertidur di gendongan, pastikan hidung dan mulutnya tidak terhambat badan Anda atau kain gendongan.

8. Tidak boleh Sampai Bayi Kepanasan

Untuk menghambat bayi kepanasan waktu tidur, pasangkan baju yang tipis. Check apa dia kepanasan dengan pertanda berkeringat atau rambut lepek. Tidak boleh tutupi sisi kepalanya dengan topi atau penutup kepala yang lain terkecuali jika dia lahir prematur.

9. Menyusui Sebisa Anda

Berikan ASI minimal sampai enam bulan. Tetapi seberapapun lama waktunya, menyusui masih tetap lebih bagus daripada tidak sama sekalipun. Memberikan ASI secara terbatas atau partial ke-2 nya memberikan pengurangan risiko SIDS. Bahkan juga memberikan ASI eksklusif sepanjang sebulan saja dapat menggunting risiko SIDS sampai separuhnya.