Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terusik Dengan Kunjungan Malam Sang Kecil? Ini Ia Jalan keluarnya!

Mamaenka - Lawatan malam hari dari sang kecil telah jadi hal yang biasa dirasakan oleh beberapa orangtua yang anaknya mulai tidur sendiri. Bunda barangkali sempat terjaga pada malam hari karena si buah kesayangan menarik-narik selimut atau justru ndusel dari sisi Bunda sekalian berbicara, "Bun, saya tidak dapat tidur".

Awalannya kemungkinan Anda akan dekap sang kecil dan membuainya sampai tertidur, tetapi bila hal itu terjadi setiap malam, aduh bisa jadi Bunda tidak mempunyai quality time dengan suami atau mungkin tidak mempunyai cukup jam tidur. Walau sebenarnya, malam hari semestinya jadi waktu tertentu untuk Bunda untuk menyantaikan diri sesudah bekerja mengurus rumah sepanjang hari.



Sebetulnya, apa sich yang mengakibatkan anak sulit tidur pada malam hari? Well, memang tidak seluruhnya anak kuasai kekuatan tidur yang bagus. Menurut Jodi Mindell, penulis buku Sleeping Through the Night: How Infants, Toddlers, and Their Parents Can Get a Good Night's Sleep, terjaga pada malam hari sebagai hal yang normal dari transisi tidur manusia, tetapi cuma beberapa orang yang bisa tidur dengan baik sanggup menidurkan diri kita tanpa kontribusi seseorang.

Hmm, sayang banyak beberapa anak sampai umur balita belum kuasai kekuatan itu dan harus minta kontribusi Bunda untuk meninabobokannya kembali saat terjaga di larut malam.

Anak Terjaga Karena Mimpi Jelek

Ditambah, bila sang kecil berumur 3 sampai enam tahun banyak alami mimpi jelek, hingga tidaklah aneh anak kerap ketakutan sendiri saat harus tidur di dalam kamar mereka. Ada banyak hal yang mereka takuti lho, Bun. Dimulai dari hantu, monster di bawah tempat tidur, atau suara binatang malam.

Jika anak mulai merengek-rengek minta kontribusi Anda karena mereka menyaksikan monster, karena itu Bunda janganlah sampai membentaknya bahkan juga mengatai sang kecil sebagai penakut. Tenangkan ia dan berikan dia rasa yakin jika monster di bawah tempat tidurnya itu tidak riil. Tetapi, bila dia terus-terusan memberikan keyakinan Bunda jika dia menyaksikan monster, karena itu bawalah dia memperlihatkan monster itu.

Check kolong tempat tidur, almari, dan beberapa tempat lain di kamarnya yang membuat anak takut. Lantas, berilah dia air dalam tempat semburan sekalian menjelaskan bila itu ialah senjata pengusir hantu. Loh, kok menjadi bohong? Hm, asal bohong untuk ketenangan hati sang kecil, kadang-kadang tidak apa kok Bunda.

Anak Takut Gelap

Lalu, bagaimana bila yang ditakutkan oleh si buah kesayangan ialah kegelapan? Sangat normal sebetulnya untuk beberapa anak untuk takut pada gelap. Bunda harus pandai-pandai membuat nyaman untuk tidur tanpa membuat seisi kamarnya sangat jelas. Gunakanlah lampu malam yang hidupnya cukup redup atau hidupkanlah lampu di ruang tengah.

Bila Bunda menghidupkan lampu kamarnya, karena itu hal itu akan bersambung jadi rutinitas di masa datang. Walau sebenarnya, tidur dengan lampu yang dipadamkan akan menolong kualitas tidur seorang hingga bisa berstirahat dengan pulas.

Anak Terjaga Karena Tidak Sukai Sendiri Di Kamarnya

Disamping itu, banyak anak terjaga pada malam hari karena tidak ada kedatangan barang atau beberapa orang yang umumnya menidurkan ia pada malam hari. Bunda kemungkinan menggunakan 'peralatan tidur' seperti musik halus, boneka kegemarannya, atau lampu kamar. Nach, bila anak terjaga larut malam dan tidak temukan beberapa hal tersbeut disekelilingnya, karena itu dia akan alami kesusahan untuk kembali lelap. Maka dari itu, Bunda harus pastikan jika semua benda itu ada dalam capaian tangan sang kecil.

Pokoknya, meninggalkan kamar seperti ada sama seperti akhir kali Anda menidurkan si buah kesayangan. Bila dia merengkuh boneka, karena itu janganlah ambil boneka itu dan mengembalikan ke rack. Bila dia cuma dapat tidur dengan musik halus, karena itu diamkan musik masih tetap berpijar. Atau, bila dia memang takut pada kegelapan, karena itu tidak boleh matikan lampu di kamarnya. Bila Anda ingin menurunkan lampu, karena itu lakukan saat sebelum anak tertidur. Memang ini memakan waktu supaya bisa sukses, menjadi bersabarlah ya, Bun!

Yang Dapat Dilaksanakan Supaya Sang Kecil Dapat Tidur dengan Disiplin

1. Stabil

Stabilitas ialah kunci sukses, maka dari itu Bunda harus setia pada gagasan. Bila sang kecil masih berusaha menyelusup di dalam kamar Anda, karena itu tidak boleh cepat-cepat membentaknya atau justru mengamankan kamar. Tenangkan dan temani sang kecil kembali lagi ke kasur kamarnya. Lantas berikan ia ciuman selamat malam dan selekasnya meninggalkan dia. Kerjakan ini setiap dia menggugah Anda pada malam hari. Terkecuali jika ia berasa sedang sakit atau habis alami mimpi yang buruk sekali, karena itu Bunda bisa saja memerintahnya tidur bersama Anda cuma untuk malam tersebut.

2. Tidak Share Kasur

Jika sang kecil masih tetap menampik untuk tidur sendiri di kamarnya, jadi tidak ada langkah selainnya memperkenankan dia tidur bersama di dalam kamar orangtua tetapi dengan ketentuan khusus. Ketentuannya ialah Bunda dan anak tidak sama-sama share kasur. Persiapkan kasur kecil buatnya tidur, sleeping bag, atau matras dan selimut tebal di lantai. Tentu saja tempat dia tidur tidak senyaman kasur hangat di dalam kamar sang kecil sendiri, dan itu pokok evaluasi ini. Sesudah beberapa malam atau beberapa minggu harus tidur di lokasi yang tidak nyaman, anak Anda kemungkinan a lagi ke kamarnya sendiri.

3. Tetapkan Jam Bangun Tidur

Bunda bisa mendisiplinkan sang kecil dengan ketentuan jam bangun tidur. Ucapkanlah, Anda cuma membolehkan dia keluar kamar pada jam 6 pagi ataupun waktu cahaya matahari mulai masuk kamarnya. Bila dia belum bisa membaca jam, karena itu gunakanlah sirene atau berikan spidol pada pukul dinding Anda untuk memperlihatkan waktu yang pas buatnya bangun tidur. Berikan ia kebebasan untuk menyelusup masuk ke dalam kamar Anda tetapi cuma di saat pagi hari. Dengan langkah ini, kualitas tidur malam Bunda juga tidak menyusut!

4. Kasih Rewards

Memberikan anak hadiah bukanlah hal yang jelek, lho Bun. Beberapa orang tua menampik gagasan ini karena takut mengajari budaya 'menyuap' pada sang kecil sejak awal. Walau sebenarnya, belajar untuk tidur sendiri di dalam kamar ialah usaha besar yang pantas untuk dihargai. Bunda bisa memikirkan begitu ketakutannya anak Anda di larut malam dan upayanya untuk mengendalikan diri tidak untuk menyelusup ke kamar Bunda.

Menghargai upayanya itu dengan hadiah-hadiah kecil. Hadiah itu bisa berbentuk stiker yang nanti bisa ditukar hadiah tertentu bila dia sukses capai pon-poin tertentu. Misalkan, kumpulkan 5 stiker sesudah sukses untuk tidur sendiri sepanjang 5 hari akan memperoleh hadiah camilan kesukannya. Bila dia sukses kumpulkan 30 stiker, karena itu Anda akan ajaknya jalanan pada hari Minggu. Keep it sederhana but attractive, Mom!

5. Mengajak Anak Menghiasi Kamarnya

Berikan ia kebebasan atur sendiri kamarnya. Dimulai dari cat dinding, warna bedcover, pola selimut, sampai rupa-rupa di atas meja ialah ruangan untuk kreasi anak Anda. Pada hari Minggu, sang kecil bahkan juga bisa mengecat kamarnya sendiri dengan didampingi oleh kontribusi Ayah. Masalah temani dia berbelanja rupa-rupa untuk meja atau hiasa di almari itu ialah pekerjaan Bunda. Berikan ia bujet tertentu dan berikan ia kelonggaran pilih sendiri dekor kamarnya. Dengan langkah ini, anak akan semakin menyukai kamar pribadinya dan justru tidak ingin bila diminta tidur di dalam kamar lain.